Digging Your Past “Archaeologists only look at what lies beneath their feet. The sky and the heavens don't exist for them.” ― Agatha Christie, Murder in Mesopotamia

Sabtu, 31 Oktober 2020

Tanda Tanya

kita terkadang kebingungan untuk memilih baju mana yang akan dipakai saat pergi

karena ada begitu banyak pakaian yang ada di lemari

ah, yang warna merah terlalu mencolok,

aih, yang warna ungu terlalu sendu

atau yang hitam mungkin? 

hmm, mungkin celana yang ini saja?

atau baju itu saja?

aduhai, tetangga kita

si Inem juga kadang bingung ingin pakai baju apa

bukan karena banyak pilihan,

melainkan sama sekali tidak.

tidak ada pakaian selain yang dipakainya sekarang


*PST

Aku buka catatan harianku dulu dan menemukan puisi ini.

Wah, sudah lama aku tidak menulis.

Sungguh rindu



Aku hanya ingin pamer kain batik



 


Kamis, 04 April 2019

Pengalaman KKL Pertama

Photo saat kotak akan diurug :') Kulit kami benar-benar keling (Candi Kedaton, Jambi)

Hai hai hai :)

Wah sudah bulan April ya. 
Beberapa tahun lalu pada bulan ini saya sedang sibuk mempersiapkan diri saya untuk KKL pertama. KKL pertama saya dilaksanakan di Jambi, dan itu saat pertama kalinya saya pergi ke luar pulau Jawa. Sebelum saya menceritakan pengalaman KKL pertama saya, saya akan menjelaskan sedikit tentang KKL

Jadi, apa itu KKL?
KKL adalah singkatan dari Kuliah Kerja Lapangan, atau setara dengan Kuliah Kerja Nyata untuk jurusan atau kampus lain. Jika orang-orang pergi KKN ke desa-desa terpencil, maka biasanya anak Arkeologi akan pergi KKL ke situs-situs yang telah ditentukan sebelumnya. 

Pada jurusan Arkeologi di kampus saya, KKL termasuk ke dalam mata kuliah Praktikum Arkeologi Lapangan atau disingkat sebagai PA LAP. Mata kuliah ini diampu oleh setidaknya tiga dosen yaitu Mbak Inge, Mbak Karin, Mas Cecep, dan Mbak Dai. Mata kuliah ini diperuntukkan bagi mahasiswa tahun kedua yang sudah menyelesaikan matkul Metode Arkeologi I, II, dan III. Beban sksnya sekitar 3 sks.

Pada mata kuliah inilah, KKL dilaksanakan, Biasanya dilaksanakan di bulan Juli atau Agustus, tergantung dengan kebijakan dari kampus. Pada saat saya KKL, kegiatan ini dilaksanakan pada akhir Juli sampai bulan Agustus, kira-kira 11 hari di Percandian Muarojambi, Jambi.

KKL ini pada awalnya disertai dengan kegiatan pra-KKL, atau persiapan sebelum KKL. Biasanya peserta KKL akan mengulang materi-mater Metode Arkeologi yang pernah diajarkan, menggambar kotak gali, menggambar temuan, membuat laporan harian dan kelompok, dan tentu saja latihan penggalian. Walaupun materi yang diajarkan bersifat mengulang, percayalah jarang sekali ada mahasiswa yang benar-benar ingat tentang materi yang telah diajarkan. Biasanya mahasiswa hanya ingat atau hafal ketika materi tersebut akan diujikan. Hehe.

Sip, begitulah kita-kira penjelasan singkat mengenai KKL. Yah, walaupun tidak cukup.

KKL pertama saya dilaksanakan di Jambi, tepatnya di Candi Kedaton yang berada di dalam kawasan percandian Muarojambi. Salah satu kawasan percandian Buddha terbesar di Indonesia. Di dalam kawasan ini banyak sekali situs-situs arkeologi, mulai dari Candi, Menapo, hingga kanal kuno. 


Gapura Candi Kedaton 

Pada hari pertama KKL, kami tidak langsung menyiapkan kotak gali, namun kami diajarkan untuk melakukan survei permukaan di sekitar candi untuk menentukan dimana kami akan meletakkan kotak gali. Saat survei dilakukan, kami mengamati keadaan dan kondisi di sekitar situs seperi apa saja tanaman atau pohon yang ada di sekitar situs, batas-batas situs, kegiatan manusia yang sedang dilakukan pada saat itu, hingga kondisi tanah di sekitar situs.

Setelah selesai melakukan survei permukaan, kami akan mencatat segala hal yang kami temukan di buku kecil yang biasa kami sebut sebagai fieldnotes. Buku ini merupakan buku sakti yang berisi hal-hal yang kami amati, temui, dan lakukan saat berada di situs maupun di luar situs yang berkaitan dengan kegiatan KKL. Jika buku ini sampai hilang, maka tamatlah riwayat hidup anda :)

Setelah kami selesai mencatat segala hal yang diperlukan, maka kami mulai membuat grid di sektor kotak. Pembuatan grid ini sangat berguna saat mengukur, mencatat, menggambar situs, serta menamai kotak-kotak gali yang ada di sekitar sektor. Pembuatan grid ini sangat memakan waktu. Bagi peserta pemula seperti saya dan teman-teman saya, proses ini sangat melelahkan karena memakan waktu lebih dari sehari, sering terjadi kesalahan pengukuran, penembakan sudut, dan lain-lain. Biasanya jika waktu sudah sangat mepet, maka kami akan dibantu oleh Ketua Kelompok dan Staf yang ada di lapangan. Mereka merupakan senior-senior satu atau dua tingkat yang telah melakukan KKL sebelumnya.

Pembuatan patok grid sudah selesai, maka kini saatnya membuat kotak gali. Pada saat survey sebelumnya, kami tidak hanya mengamati situs, tapi juga melakukan survey untuk menentukan dimana akan diletakkannya kotak gali kami. Kegiatan survey ini sangat krusial, jika kami salah membaca tanda, maka pada akhirnya kami hanya akan menemui tanah kosong yang tidak berisi temuan apapun.Yah, walaupun tidak menemukan temuan merupakan sebuah temuan juga.

Selesai dengan penentuan kotak, maka kami segera mempersiapkan alat-alat untuk membuat kotak, dan menggali. Oh iya, hal yang harus diingat bahwa biasanya kami membuat kotak gali dengan ukuran 4x4 meter, hal ini biasanya untuk mempermudah dalam melakukan penggalian (jika tidak salah sih. jika salah silahkan bertanya kembali kepada dosen pengampu mata kuliah PA LAP). pembuatan kotak ini juga memakan banyak waktu karena harus sangat presisi ;'( (Apa sih yang tidak banyak memakan waktu?)

Intinya setelah membuat kotak, maka saatnya untuk menggali :)

Pada awal penggalian biasanya peserta sangat semangat, karena ingin segera menemukan sesuatu. Entah itu batu, bata, kerikil, kerakal, fragmen keramik, koin, bahkan plastik. Hehehe. Kotak saya disebut sebagai kotak temuan, karena banyak sekali fragmen-fragmen keramik, seperti porselain, gerabah, dll yang ditemukan. Sampai rasanya ingin menangis karena saking banyaknya. Apalagi setiap fragmen yang ditemukan harus dicuci basah atau kering, sehingga membuat tangan lelah :(

Begitulah kira-kira. 

Hal yang asik dari menggali adalah kita tidak tahu apa yang akan kita temukan selanjutnya. Kelompok saya pernah menemukan koin Cina, tapi saya lupa itu berasal dari dinasti apa. Kelompok lain mendapatkan struktur bata, dan ada juga yang menemukan banyak temuan seperti kami. Keuntungannya jika kotak temuan, maka saat penggambaran irisan kotak, tidak banyak yang bisa digambar, karena hampir semua temuan diangkat. Berbeda dengan kotak struktur yang harus menggambarnya dengan susah payah :) Jadi, setiap kotak ada keuntungan dan kerugiannya masing-masing.

Yah, walaupun kegiatan ini disebut sebagai penggalian, pekerjaannya tentu saja tidak hanya menggali. Kami juga harus menggambar, dan membuat laporan. Pembuatan gambar dan laporan inilah yang kadang-kadang atau seringkali membuat hidup meradang. Berbeda dengan menggali yang hanya dilakukan di lapangan, pembuatan laporan dan gambar harus dilakukan di lapangan, dan tentu saja di base camp. Apalagi dengan revisi yang tidak pernah selesai membuat kantong mata bertambah besar.

Pembuatan laporan dan gambar biasanya berdasarkan sistem rotasi, Jadi semua anggota kelompok akan mengalaminya. Tidak ada yang spesialis menggambar, menggali, atau membuat laporan. Semua anggota harus merasakan. Tapiiii, kadang yang merevisi hanya orang-orang itu saja. Yeah this is lyfe. 

Oh iya, ada yang hampir terlupa. Biasanya setelah kegiatan lapangan selesai, maka peserta diperbolehkan untuk beristirahat pada sore hari hingga jam 7 malam. Setelah itu akan ditunjuk orang yang akan mewakili kelompoknya untuk melaporkan kegiatan yang dilakukan oleh kelompoknya pada hari itu. Hal inilah yang membuat deg-degan parah. Saat menjadi peserta terasa biasa saja, tetapi jika sudah gilirannya menjadi presentan, tempat berdiri pun terasa panas, dan orang-orang yang bertanya terasa sangat jahat :) Pokoknya tidak ada peserta yang merasa menjadi presentan itu menyenangkan. Coba saja tanya kepada semua orang yang sudah pernah ikut KKL, pasti mereka tidak pernah mau menjadi presentan.

Huhuhu, karena hari sudah malam, maka saya harus undur diri.
Nanti esok akan saya lanjutkan kembali mengenai kegiatan KKL pertama saya. Hal ini akan terasa susah karena terjadi sekitar 3 tahun yang lalu :)))))))



Bye bye

Aci

*Terasa gantung ya?*

Abaikan leher saya yang terbuka. Intinya saya sedang melakukan "make up" karena kotak gali saya akan segera dipotret.






Rabu, 03 April 2019

Mimpi


Ketua Kelompok dan Staf KKL 2017. Candi Kedaton, Percandian Muarojambi - Jambi

Hai,

Sudah bulan April tahun 2019. Ternyata sudah tujuh bulan saya keluar dari kampus yang membentuk saya menjadi sekarang. 

Kali ini saya ingin bercerita tentang mimpi saya saat kecil. Mungkin pernah saya sebutkan sebelumnya, bahwa saat SD kelas 3, saya telah bermimpi untuk menjadi seorang arkeolog. Haha. Sangat tidak realistis dan terasa sangat asing saat itu. Saat teman-teman di sekitar saya bermimpi menjadi seorang dokter, polisi, tentara, guru, sedangkan saya ingin menjadi arkeolog. Banyak teman-teman saya yang bertanya apa itu arkeolog, dan saya hanya menjawab bahwa arkeolog itu adalah orang yang menemukan benda-benda zaman dulu, seperti candi, fosil manusia, dan tentunya kapal Nabi Nuh. 

Tayangan penemuan kapal Nabi Nuh menjadi awal pertemuan saya dengan arkeologi. Saat itu sore hari, saya sedang berada di rumah dan akan sholat maghrib. Selesai wudhu, saya melintasi ruang TV, dan saat itu sedang ada tayangan sejarah. Ternyata tayangan itu bercerita tentang penemuan kapal Nabi Nuh, walaupun saya tahu sekarang, ternyata saat itu masih spekulatif. Seperti anak-anak kecil lainnya, saya terkagum-kagum dengan orang yang berbicara mengenai penemuan itu. 

Seperti anak kecil lainnya juga, saya senang sekali membaca tentang kisah-kisah 25 Nabi dan Rasul. Salah satunya tentang banjir saat masa Nabi Nuh yang menenggelamkan banyak umatnya serta keluarganya yang tidak bisa diperingati. Menurut saya saat itu, penemuan kapal Nabi Nuh sangat keren. Ini menandakan bahwa kisah Nabi yang sering dituturkan orang bukan hanya isapan jempol semata. 

Setelah menonton itu saya memutuskan dalam hati untuk menjadi orang yang bisa menemukan benda-benda yang berasal dari masa lalu. Saya menanyakan kepada Mamah saya tentang profesi tersebut. Beliau menjawab bahwa profesi tersebut disebut sebagai arkeolog. 

Dengan lingkungan keluarga yang menyukai kegiatan membaca serta sejarah, saya tumbuh dengan banyak membaca buku-buku sejarah, ensiklopedia, novel, dan juga komik. Buku pertama yang diberikan oleh Mamah saya adalah Terbakarnya Istana Pagaruyung yang beberapa tahun kemudian bisa saya sambangi dan saya bagikan kepada orangtua saya :)

Istano Basa Pagaruyung, Sumatera Barat

Kemudian, saya pun tahu bahwa cita-cita kakak saya juga ingin berkuliah di jurusan Sejarah. Sayangnya, dia kemudian memutuskan untuk kuliah di Teknologi Pendidikan :( 

Cita-cita saya sebagai arkeolog kemudian saya sampaikan saat di perkenalan siswa baru saat SMP. Sayangnya, guru saya menyebutnya sebagai antropolog, bukan arkeolog :) Saya hanya bisa tersenyum. Banyak memang yang berpikir bahwa arkeologi dan antropologi adalah bidang yang sama. Padahal keduanya bisa sama sekali berbeda. Arkeologi belajar mengenai benda-benda hasil kebudayaan manusia pada masa lalu dan manusianya sudah mati. Sedangkan Antropologi belajar mengenai kebudayaan manusia yang manusianya masih ada. Berbeda bukan?

Masa SMP ini saya habiskan dengan banyak membaca buku :) Ini merupakan masa-masa yang paling produktif menurut saya. Saat SMP keinginan saya untuk menjadi arkeolog sedikit terpinggirkan, karena saat itu saya senang belajar biologi, Saya juga mengikuti les biologi saat di SMP. Wah, masa yang menyenangkan sekali ya. 

Masa SMA saya, cita-cita menjadi arkeolog masih ada. Walaupun agak tergantikan karena ingin bekerja sebagai Diplomat, dan masuk jurusan Hubungan Internasional. Kemudian saat saya kelas XI saya mengikuti kegiatan Parlemen Remaja yang membuat saya ingin masuk jurusan Ilmu Politik :) Banyak sekali ternyata lika liku keinginan saya. 

Pada masa SMA ini merupakan salah satu masa dimana saya sangat bimbang memutuskan masa depan. Akhirnya saat SNMPT saya mengambil Ilmu Politik dan Arkeologi yang hasilnya gagal. Saat SBMPTN saya tetep keukeuh untuk mengambil Imu Politik UI, Ilmu Pemerintah UNPAD, dan Ilmu Komunikasi UNTIRTA, hasilnya saya dapat UNPAD. Saat SIMAK saya akhirnya memutuskan untuk mengambil Arkeologi, Antropologi, dan Ilmu Sejarah.

Saya mengetahui kabar tersebut saat sedang pengabdian masyarakat di sebuah desa di Pandeglang. Teman-teman saya banyak yang tidak lolos, dan saya lolos. Ada rasa tidak aneh, namun saya juga senang karena saya diterima. Ada salah satu senior yang sangat saya kagumi dan saya sayangi, bahwa dia akan menunggu saya di UI *Apa kali ya*

Ini masa-masa tergalau saya. Teman-teman saya di SMA hanya tahu bahwa saya akan melanjutkan kuliah di Bandung. Hanya orang-orang terdekat saya yang tahu saya diterima di kampus Depok. Saya kemudian bertanya kepada Mamah saya mengenai pendapatnya. Beliau hanya bilang untuk mengikuti apa yang saya inginkan, sukai, dan saya harus bertanggung jawab terhadap pilihan saya. Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil pilihan Arkeologi. Cita-cita saya saat kecil sebentar lagi akan terkabul :) 

Banyak yang memandang sebelah mata mengenai jurusan ini, tapi sejujurnya saya tidak peduli. Ini adalah keinginan saya sejak kecil, dan sampai saat ini saya tidak pernah merasa menyesal, walaupun saya belum menjadi Arkeolog. Setidaknya saya sudah masuk jurusan Arkeologi. 

Yah, saat ini saya masih dilema apakah akan bekerja di bidang Arkeologi atau di bidang lain. Saat ini saya masih gamang. Idealisme saya hampir terkikis diterjang gelombang realita kehidupan. Hidup memang sekejam itu :)

Doakan saya ya, agar bisa tetap berkarier di Arkeologi dan menjadi seorang Arkeolog seperti cita-cita saya saat kecil.

with Lydia Kieven, Lecturer of  department of Southeast Asian Studies at the University of Frankfurt di Candi Kendalisodo, Gunung Penanggungan - Jawa Timur.

Bye!

Sampai jumpa di postingan selanjutnya ya :)








Minggu, 24 Maret 2019

Museum Ullen Sentalu







Hai hai, Sudah lama tak bersua.
Kali ini, gak bakal bahas tentang mata kuliah Arkeologi atau sebagainya. Hehe. Soalnya sudah ada beberapa mata kuliah yang lupa bahasannya tentang apa. Jadi, saya mau bahas tentang salah satu museum yang harus dikunjungi saat ke Yogyakarta yaitu Museum Ullen Sentalu.

Museum Ullen Sentalu ini ada di wilayah Kaliurang, tepatnya di Jl. Boyong Km 25, Kaliurang Barat. Tempat yang cocok buat tidur dan ditemani dengan selimut tebal dan lembut. Hehe. Soalnya museum ini persis di kaki Gunung Merapi, jadi tempatnya dingin-dingin gimana gitu.

Museum ini merupakan museum khusus yang dikelola oleh Yayasan Ulating Blencong Yogyakarta. Di Museum ini kamu akan menemukan koleksi yang berkaitan dengan koleksi dari Kesultanan Yogyakarta, dimulai dari kain batik, pakaian kebesarannya, potret-potret putri Keraton, satu set gamelan, hingga surat-surat pribadi milik keluarga Keraton. Hal yang membuat beda adalah kamu tidak diperbolehkan untuk memotret koleksi museum, karena pihak museum telah menyediakan tempat untuk pengunjung berphoto ria. Hal ini sangat bagus, karena pengunjung akan fokus terhadap koleksi dan penjelasan dari pemandu museumnya. Apalagi, pemandunya sangat ramah, baik hati, dan sangat asyik. Jadi, kalau kamu ada pertanyaan bisa langsung tanya pemandunya saja.

Setelah kamu puas melihat-lihat koleksinya, jangan lupa juga untuk menikmati sejenak arsitektur museum yang sangat menyenangkan mata. Oh iya, setelah melihat koleksi, kamu akan diberi segelas jamu yang akan menghangatkan badan. Kemudian, kamu akan diajak ke tempat yang disediakan untuk photo-photo dengan latar belakangnya adalah salah satu relief yang ada di Candi dan posisi reliefnya miring. Jangan lupa juga untuk berkunjung ke cafenya yang super nyaman dan adem sekali.

Ini relief miring beserta subjeknya miring


Waktu yang tepat berkunjung kesini adalah saat hari biasa dan dari pagi hari, sehingga kamu punya banyak waktu untuk berkeliling museum. Pokoknya dijamin tidak membosankan. Harga tiketnya tergolong ramah di kantong, sekitar Rp40.000 untuk umum dan anak-anak hanya dikenakan Rp20.000 saja.

Jangan lupa berkunjung ke museum ya!
Salam Museum!




Waktu kunjung                                 : Selasa – Jumat            08.30 – 16.00 WIB
                                                           Sabtu – Minggu            08.30 – 17.00 WIB
                                                           Senin dan hari libur nasional tutup
Harga Tiket Masuk                          : Dewasa                                    Rp. 40.000,-
                                                           Anak-anak                    Rp. 20.000,-
                                                           Dewasa Asing              Rp. 60.000,-
                                                           Anak-anak Asing          Rp. 40.000,-
Alamat                                             : Dalem Kaswargan, Jl. Boyong Km 25, Kaliurang Barat,
                                                           Yogyakarta

Kontak museum                             
1.    Telepon/ Fax                        : (0274) 895161
2.    Email                                    : info@ullensentalu.com; ullensentalu@gmail.com
3.    Website                                : www.ullensentalu.com
4.    Facebook                             : Museum Ullen Sentalu
5.    Instagram                             : ullensentalu
6.    Twitter                                  : @ullensentalu



*Notes:
Jadi kangen jalan-jalan sama anak Arkeo'14 :)))
Btw, semua photo diambil tahun 2014 saat saya dan teman-teman masih menjadi mahasiswa baru.

Senin, 15 Oktober 2018

Akhi Arkeologi 2014


Hai,

It's been two years! Sudah lama tak bersua :)
Oh God, i miss the times that i enjoy writing. *sorry, for my grammar*

Yah. 
Saya akan menepati janji untuk memposting teman-teman lelaki Arkeologi 2014. Janji ini saya tuliskan sekitar dua tahun yang lalu. Butuh dua tahun untuk menuliskan mengenai akhi-akhi Arkeologi 2014.

Btw, tulisan ini saya posting setelah saya wisuda dan officially berpisah dengan kampus :')
Yeah, this is good news, i've already graduated from my beloved University. Hahaha. I'm happy but at the same times I'm sad. Forget it.

.....

Yeay, Saya akan memperkenalkan teman-teman saya yang telah menemani saya selama empat tahun di dunia perkuliahan yang sangat keras ini. Ada di antara mereka yang akhirnya berpisah, dan ada juga yang masih bertahan. Yeah, because everything in this world isn't everlasting. 

1. Almy Birama Jufaransyah
He is Almy. He is musician and he loves music so much.
Dia ini kesayangannya mas Anto, karena mas Anto itu Pembimbing Akademisnya dia. 
Orangnya kadang telat, kadang juga dateng pagi. Kalau abis kelas, suka langsung cabut. Soalnya dia sibuk kerja. 
Kalo lu suka nonton acara musik RCTI, liat bagian crew musiknya dan kamu akan menemukan dia. 
Dia tahu hampir semua genre musik, dan kalo mau tanya perihal musik bisa tanya dia.

2. Averous Ibrahiem Noor Esa
The black one *i'm not being racist*. He is sundanese from Ciamis.
Dipanggil Ave, kalo gak averus. 
Pas tahun pertama kebanggaan Arkeo, dan hampir semua orang mau satu kelompok bareng dia. Tapi, setelah dia menjabat sebagai anggota DPM, ketua pelaksana PSA Mabim, dan sebagai ketua BEM FIB UI, dia mulai menjadi orang yang paling dicari, suka ketiduran di kelas, dan janjinya mulai sulit untuk dipertanggungjawab kan. 
He is good person, kadang buat jokes yang gak lucu, dan pengetahuannya luas. Hal yang paling menyebalkan tuh, kalo dia nanya sering berbelit-belit. Macem lu mau ke Margo dari Kampus, eh malah lewat Sawangan. Begitulah.
Tadinya dia sempet jadi BPH BEM UI, tapi mengundurkan diri. That's such a brave decision, honestly. Oh ya, saat ini dia sedang sibuk mengejar ketertinggalan kuliah dan PPA. 
Semangat Ave :')

3. Azmi Gagatraino
Kesayangannya aku :)
Orangnya sangat supel, baik hati, dan sering mengantarkan aku pulang ke kostan.
Anak kesayangannya Mbak Inge, dan dia berniat untuk Sarjana KKL, dan bukan Sarjana Humaniora. Hehehe.
Sering ingin katakan putus, tapi akhirnya tetep awet sampe kalo dihitung lama jadiannya, kredit mobil udah hampir lunas. *u know what i mean*
Cita-citanya menikah di umur 23 tahun dan tahun depan dia akan menginjak umur 23. Kita lihat saja apakah dia akan mewujudkan cita-citanya atau tidak.

4. Danang Aryo Nugroho
Ini bos akuh :)
Kesayangannya mbak Irma dan mbak Ajeng. Dia nih bisa apa aja, kreatif sekali dan inovatif, wawasannya luas, dan kalo ngobrol sama dia sangat berbobot, tapi sayang kalo udah ngecengin orang kayak sampah. Hufth.
Orangnya planner dan eksekutor, bisa dua-duanya deh dan menjadi orang yang paling bisa diandalkan.
Btw, dia sekarang sedang menjadi bucin. Kerjaanya jadi ojek pribadi eneng Psikologi.
Paling jago penjajakkan tapi gak pernah jadi-jadi.

5. Herlambang Abytama
Dia ini cowok cantiknya Arkeo 14, dan kesayangan dari Gagat. :)
Jago ngelukis, seni, dan anak MB sejati.
Kalo pas KKL, perlengkapan perangnya banyak sekali. Dimulai dari pake sunscreen, terus masker, manset, topi, hingga dua payung. 
Sekarang dia sedang sibuk kuliah dan tentu saja MB.
Sering banget nongkrong dan jalan-jalan.


6. Idmand Perdina

Orang paling bejo se-Arkeologi 2014.
Dunno, pokoknya dia orang yang sangat beruntung.
Tapi, dibalik keberuntungannya, dia ini orang yang berusaha keras. Dia tahu mana yang prioritas dan bukan, dan dia bisa memanfaatkan kesempatan yang ada. 
Wakabem BEM UI untuk periode 2018, dan sempat menjadi BPH BEM FIB di tahun sebelumnya.
Anak bimbingannya mas Cecep, dan akan membahas mengenai masa Kolonial tapi tentang Candi. Sesuatu yang aneh.
Btw, dia orang yang sangat asik untuk diajak ngobrol, tapi sayang sekali sudah sangat susah untuk menemuinya.
Pejabat sibuk bro!

7. Ivan Madya Rizkiano
Anak bimbingnya mas Isman dan anak surau sekali. Sepertinya dia dan Salam adalah anak Arkeo yang paling rajin ibadah.
Penyuka novel Jepang, dan kerjaannya ngomongin anime dan manga bersama Diaz, Bela, Timothy, dan kadang dengan Topik.
Sekarang sibuk bekerja bersama Noverita di Kemendikbud.
Semangat!

8. Jaka Darmawan
Ini anak Perlap sejati. Hobinya dijadiin tumbal buat acara Arkeo, macem TL dan Lateks. Hehehe.
Kebapak-an sekali, walau seringkali mesum.
Orang yang paling peduli, dan tidak segan untuk menanyakan kabar orang lain walau via media sosial sekalipun.
Suka sekali menulis puisi, berkecan dengan Ibu Nabila, dan menonton konser.
Sempat menjadi rekan nonton konser aku, namun akhirnya aku digantikan oleh pasangan hidupnya.
Ya iyalah, siapalah aku ini. :'(

9. M. Ikhsan Kamil
Teman jalan aku yang sudah terpisahkan oleh kampus dan jarak.
Hanya bertahan di Arkeo selama dua tahun, namun aku masih sering jalan dengan dia. *Semoga ceweknya tidak ngambek dengan aku*
Dulu sering banget galauin mantan, namun saat ini sudah bahagia dengan pacarnya yang baru, walaupun nama pacarnya mirip dengan mantan.
Masuk jurusan yang sama sekali berbeda dengan Arkeo, tapi dia tetap bahagia.
Suka sekali dengan Haruki Murakami, dan saat ini sedang meningkatkan kesukaannya terhadap kegiatan membaca.
Love ya :)

10. M. Salam
Ketua angkatan Arkeo 14.
Jokesnya sangat receh, dan saat ini sedang mengerjakan skripsinya tentang Mesjid.
Sangat menyukai mendesain karena duitnya banyak. Wkwkwkwk.
Punya adek yang mirip banget dengan dia.
Hobinya nyeletuk dan nanggepin becandaaanya Topik.
Lagi taaruf sama perempuan berkerudung panjang.
Kalau lu punya Twitter, jangan pernah follow dia. Soalnya isi lini masa Twitternya penuh dengan propaganda. 
Kalo udah terlanjur follow, silahkan untuk di-mute.
Hehehe

11. M. Salim
Salim tuh tak bisa didefiniskan.
Dia tadinya anak Cina 2013, terus pindah ke Arkeo karen gak dapet jurusan Psikologi.
Sebenernya tuh wawasan dia banyak banget, dan kalo lagi bener enak diajak ngobrol, Prita salah satu orang yang seneng banget ngobrol sama Salim.
Tahu prioritas, dan dia orangnya sangat realis.
Memuja Bos Danang dan Prof. Agus.
Saat ini sedang sibuk mencari kerja, dan hidup di kontrakan bersama Ave dan Jaka.

12. Miftah Putra Tegak Laksana
Hemm. Orangnya aneh.
CIta-cita punya pacar di semua jurusan yang ada di FIB, tapi malah pacaran lama sama anak Sastra Cina.
Paling suka skinship.
Kadang bego, dan menganggap embrio ada di otak. Pengen ngomong yang berbobot, tapi seringnya sok tahu. Hufth.
Pernah satu kontrakan dengan Jaka, sering menganggap Jaka sebagai pasangan hidupnya, dan sering sekali cemburu kepada orang-orang yang dekat dengan Jaka.
Saat ini sedang sibuk bimbingan dengan Mbak Karin, dan katanya ingin lulus 4,5 tahun. Padahal dia mau Sarjana KKL kayak Gagat.
Tahun depan mau balik lagi ke Sawahlunto.

13. Panji Samodro
Orang yang paling banyak jalan-jalan dan aku sering iri
(TT^TT)
Kesayangannya Mbak Dai, dan selama dua kali menjad koordinator perekaman piktorial saat KKL.
Orangnya ramai sekali dan paling dekat dengan Noverita, dan Intan. 
Paling banyak pengikut di Instagram dan postingannya artsy arstsy gimana gitu.
Sedang sibuk bekerja dan menyicil untuk masa depan.


14. Rio Renaldy Ramly
Kayo-nya aku :') *Semoga tidak terjadi perpecahan*
Orangnya baik sekali kepada aku, namun beberapa bulan terakhir sering tidak terlihat. Sempat terlibat masalah asmara dengan anak Arkeo, dan sepertinya sekarang sudah baikan, walaupun tidak bisa kembali seperti dulu.
PPA-nya ambis sekali sampe 40 halaman dan sangat rajin bimbingan ke Mas Isman.
Senang sekali bermain bola, dan menjadi perwakilan, Arkeo, FIB, dan UI dalam kompetisi Futsal,
Semangat Skripsi Kayoo :')


15. Rizki Maulana
Anak Korean-drama banget. Bias-nya Park Shin Hye.
Hobinya dengerin musik Indie, dan naik gunung. Kalau mau minta rekomendasi drama Korea dan lagu Indie bisa bertanya ke Maul.
Isi lini masa Twitter-nya penuh dengan berita terbaru mengenai drama Korea yang dia tonton. :)
Sempet sebel ke dia, soalnya pernah narik tas, terus gua jatoh di gedung VI. Huhuhuhu.

16. Taufiqurrahman
Tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Dia kesayangannya Miftah dan Salam.
Paling senang membuat lelucon yang sangat garing, dan dia melakukannya terus menerus. 
Anak gaming dan pernah nongkrong di Mcd Tanjung Barat dari pagi sampe pagi buat unduh game. Akhirnya dia menghentikan kebiasaan tersebut, setelah Bapaknya memutuskan untuk memasang wifi di rumah.
Hal ini mengakibatkan dia sangat susah dihubungi karena tidak pernah menyalakan data di gawai.
Hufth.
Dia sangat pintar dan wawasannya sangat luas, namun sedikit sekali yang mendengarkan dia.

17. Timothy Nicholas G.
Teman curhat.
Seorang yang erotomania dan delusional. Namun, akhirnya dia membuktikan bahwa dia bukan keduanya. Selamat.
Pesimis realistis.
Saking pesimisnya bikin greget.
Suka sama otter, dan anime. Ah iya, suka sekali bermain game.
Kesayangannya Mbak Inge, dan soulmate-nya Gagat. 
Sedang semangat mengerjakan skripsi, namun sedang bingung mencari teman untuk mencari data, karena tempatnya nun jauh disana. :)

18. Vanza Ardha Pratama

Pendiam, namun itu hanya kamuflase.
Dia ternyata orang yang suka menggerutu.
Kalau mau ngehubungin dia, harus sms, dan dibalas dengan nomor yang berbeda. Kalo balesnya pake nomor kedua, pasti gak bakal dibales. Begitulah.
Bikin whatsapp biar bisa dihubungi, ternyata tetep susah dihubungi kata Mbak Ninie.
Anak Epigrafi macem gue dong. Hehehe.




*** Begitulah profil akhi-akhi Arkeo 2014. Semuanya merupakan pandangan subjektif dari pemilik blog ini. Hehehe.
Berikut gue lampirkan beberapa photo kegiatan Arkeo 14.
Yuhuu



Foto bersama di Candi Gumpung, Kawasan Percandian Muarajambi
Foto bersama di Bandara Jambi bersama dosen-dosen Arkeologi


Kamis, 27 Oktober 2016

Pulang

Kalau sakit pasti inget rumah.
Jadi pengen pulang.
Ketemu rumah dan mamah.

Senin, 26 September 2016

Sajak 1

PERMATA



Roda berputar dengan sangat cepat
Kamu bahkan sudah jauh di depan
Aku terseok mencoba mengikuti
Sayang,
Jalan yang kamu ambil begitu susah
Aral-aral membuatku terjatuh
Berdarah dan lebam
Tapi, kamu menunggu
Bahkan berbalik
Mengulurkan tangan supaya aku bangkit
Momen-momen yang berharga
Aku lewatkan bersamamu
Aku tak bermaksud untuk berelegi
Aku hanya,
Semoga kamu tahu
Bahwa banyak waktu yang ada
Diantaranya banyak kamu
Terimakasih
Karena mau menunggu
Menuntunku hingga aku bisa berdiri
Berjalan disampingmu

Lalu menjemput masa depan bersama.



****

Aku buat khusus kamu yang merasa.
Wkwkwkwk.
Terimakasih atas dua tahun ini dan tahun-tahun berikutnya. Terimakasih kamu telah dan akan menjadi partner dalam banyak kegilaan diri saya, menjaga saya agar tetap waras menghadapi dunia perkuliahan yang gila ini. 




Selamat Bertambah umur menjadi 20, Prita Permatadinata.
Tetap menjadi kekasih saya yang baik ya :**